Seperti namanya, OKR memiliki dua komponen, yaitu:
· Objective adalah deskripsi kualitatif yang menjelaskan tentang apa yang ingin Anda capai. Objective harus singkat, inspirasional, dan menarik. Objective harus memotivasi dan menantang tim.
· Key Results adalah serangkaian metrik yang mengukur kemajuan Anda menuju Objective. Untuk setiap Objective, Anda harus memiliki 3 hingga 5 Key Results. Semua Key Results harus kuantitatif dan terukur. Seperti yang dikatakan Marissa Mayer, mantan Wakil Presiden Google: “Jika tidak memiliki angka, itu bukan Key Results“.
Kenapa OKR Penting?
Transparency
Dengan transparasi, semua orang akan tahu apa goal yang ingin dicapainya dan apa goal yang ingin dicapai oleh rekannya. Bahkan jika diimplementasikan dengan benar, seharusnya seorang cleaning service pun bisa tahu apa OKR dari CEOnya.
Focus
Dengan mengimplementasikan OKR anda akan tahu hal — hal mana saja yang seharusnya menjadi fokus dan tujuan anda, sehingga anda akan mengesampingkan hal — hal yang tidak berhubungan dengan OKR anda.
Alignment & Engagement
Layaknya club sepakbola diatas, OKR memberikan gambaran yang jelas tentang apa tujuan dari perusahaan dan apa peran masing — masing, sehingga semua elemen di perusahaan bergerak ke arah yang sama.
Stretch for amazing
OKR adalah salah satu framework yang mengharuskan penggunanya untuk tumbuh melebihi kemampuannya. instead of Roofshot, OKR mendorong diri anda untuk melakukan Moonshot.
Contoh OKR
Contoh OKR berikutnya kita lihat dari Kepala Departemen Sales, dimana dia mempunyai Objective utama yakni mencapai penjualan dengan rekor yang tertinggi di kuartal pertama dan sekaligus meningkatkan index kepuasaan pelanggan hingga akhir tahun.
Objective : Meningkatkan Penjualan yang Tertinggi dalam Kuartal Pertama 2020
Key Results 1 : Mencapai target penjualan Rp 10 Milyar hingga akhir kuartal 2020
Key Results 2 : Meningkatkan cross-sell dan up-sell dari 20% menjadi 40% hingga kuartal 2020
Key Results 3 : Meningkatkan Index Kepuasan Pelanggan dari 3,5 menjadi 4,5 hingga Desember 2020
Kepala Departemen Sales ini menggunakan tiga contoh key results untuk mencapai target sales, dan sekaligus meningkatkan customer satisfaction index yang biasa dilakukan setahun sekali. Tolak ukur yang pertama saya pikir sudah sangat jelas ya, yakni mencapai target penjualan Rp 10 Milyar hingga Maret 2020.
Contoh key results berikutnya mendapatkan hasil penjualan dari kegiatan cross-selling dan up-selling dari yang sebelumnya hanya 20% menjadi 40%. Yang dimaksud cross-selling adalah pada saat pelanggan membeli sebuah produk, salesman juga menawarkan produk-produk yang lain. Adapun up-selling artinya teknik menjual produk tertentu agar bernilai jual lebih lagi dengan memberikan tambahan manfaat, keunggulan atau garansi yang lebih menguntungkan untuk pelanggan.
Ukuran indikator berikutnya yang digunakan adalah menjaga dan sekaligus meningkatkan kepuasaan pelanggan. Harapannya selain mencapai target sales, juga untuk menjaga kualitas customer service yang diberikan sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Pengertian SMART
S.M.A.R.T adalah kependekan dari 5 langkah dalam penetapan tujuan – specific, measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant, dan time-based (tenggat waktu). Singkatan ini pertama kali digunakan dalam Management Review edisi November 1981 oleh George T. Doran.
Kenapa SMART penting ?
Metode SMART Goals banyak digunakan orang karena dianggap mampu memberi kerangka yang jelas untuk mencapai sasaran. Selain itu, manfaat lain dari metode SMART adalah:
*Memberi fokus dan arahan. Dengan menetapkan tujuan kamu bisa lebih fokus pada target kamu. Selain itu, SMART goals juga mencegah kamu dari distraksi.
*Menanamkan disiplin diri. Saat menjalankan metode ini kamu tidak secara langsung melatih diri untuk mendisiplinkan diri. Sebab tanpa disiplin, tentu akan sulit bagi kamu untuk mencapai tujuan.
*Mengingatkanmu akan prioritas. Dengan membuat SMART goals kamu bisa mengetahui apa prioritas kamu dan cara pasti untuk mencapai tujuan.
*Membantu mengatur waktuSaat mengaplikasikan metode SMART kamu tidak hanya menentukan tujuan tapi juga menetapkan timeline untuk mencapainya. Hal ini dapat membantu kamu mengelola waktu dan beradaptasi di bawah tekanan.
*Lebih mudah untuk memvisualisasikan kesukesan. Kamu bisa dengan mudah memantau kemajuan dan mengevaluasi diri. Oleh karena itu akan lebih mudah pula bagi kamu untuk memprediksi apa hasilnya dalam jangka panjang dan bagaimana hasil pada akhirnya.
Contoh penerapan metode SMART
Metode smart - EKRUT
Dengan membuat tujuan yang spesifik kamu bisa tahu dengan jelas cara mencapainya dengan tepat - EKRUT
Agar kamu mendapat gambaran jelas dari cara aplikasi metode SMART dalam menetapkan goal dan target yang jelas, perhatikan contoh berikut ini.
Kamu memiliki goal atau target untuk mempelajari skill teknologi.
Tujuan ini terlalu umum. Dengan menerapkan metode SMART maka tujuan itu akan menjadi lebih jelas sehingga kamu bisa tahu cara mencapainya dengan tepat.
S: Spesific
Teknologi adalah bidang yang luas. Kamu harus mencari tahu apa yang benar-benar ingin kamu pelajari dan definisikan dengan jelas. Hubungkan keterampilan, posisi, atau prestasi yang memberi kamu gambaran akan target yang jelas dan spesifik. Misalnya:
Kamu ingin belajar mengembangkan situs wordpress sehingga dapat memperluas basis klien dengan menawarkan layanan pembuatan situs yang lebih personal.
M: Measurable
Tetapkan sasaran yang terukur agar kamu tidak merasa ambigu untuk mencapainya.
Misalnya dengan target yang spesifik tadi, kamu tahu bahwa tujuan tersebut bisa dikatakan tercapai bila kamu berhasil menyelesaikan kursus wordpress di situs tertentu dan telah membangun setidaknya dua halaman wordpress khusus untuk klien atau contoh portofolio.
A: Achievable
Agar tahu apakah tujuan itu bisa dicapai atau tidak gunakan kriteria tertentu misalnya.
Misalnya untuk bisa mencapai tujuan tadi, kamu dapat mengikuti kursus blueprint wordpress selama enam bulan dan menjadwalkan empat jam dalam seminggu untuk mempraktikkan keterampilan tersebut. Kamu juga perlu menawarkan diri untuk membangun situs wordpress misalnya bagi badan amal lokal secara sukarela sebagai bagian dari mengembangkan keterampilan tersebut secara profesonal.
R: Relevant
Pikirkan jalur karier yang kamu miliki dan apa yang kamu inginkan lalu pastikan goal kamu selaras.
Misalnya dalam kaitan dengan contoh belajar mengembangkan situs wordpress di atas, kamu ingin mempelajarinya karena kamu ingin memulai karier sebagai pekerja lepas.Dengan mempelajari keterampilan tersebut kamu dapat menjadi freelancer yang kompetitif. Target ini pun menjadi lebih relevan untuk kamu capai.
T = time-bond
Penting untuk menjaga agar target ini dibuat dengan realistis sesuai dengan kemampuanmu masing-masing.
Dari contoh di atas misalnya kamu menetapkan waktu enam bulan untuk menyelesaikan kursus dan mendapatkan klien untuk mengembangkan situs wordpress mereka dalam proyek pekerja lepasmu.
Sekian dan terimakasih.
Komentar
Posting Komentar